Dibawah ini saya akan menjelaskan perbedaan susu kedelai dengan susu sapi antara lain:
Rendah laktosa ; Susu sapi mengandung tinggi laktosa yang dapat menimbulkan alergi pada mereka yang memiliki masalah dengan enzim laktase (ezim laktase kurang/sedikit) atau penderita laktosa intoleran, akibatnya setiap minum susu sapi akan mengalami diare. Masalah ini tidak akan terjadi bila mengkonsumsi susu kedelai. Mempertimbangkan bahwa produksi enzim laktase dalam tubuh semakin rendah seiring pertambahan usia, adalah sangat bijak bila sari bubuk kedelai diperkenalkan sejak dini sebagai pengganti susu sapi.
Tinggi protein dengan asam amino essensial yang lengkap ; Protein dalam kedelai mengandung seluruh asam amino esensial (dibutuhkan tubuh tetapi harus didapatkan dari makanan karena tubuh tidak dapat membuat). Protein kedelai juga membantu menurunkan kadar kolestrol total, terutama yang berhubungan dengan LDL dan Trigliserida (lemak darah) karena kedelai kaya dengan asam amino glisin dan arginin yang mempunyai kecenderungan untuk menurunkan asam insulin darah yang ikut berperan dalam penurunan sintesa kolesterol. Sedangkan protein hewani mempunyai kandungan lisin yang tinggi, yang cenderung untuk meningkatkan kadar kolesterol. Arginin akan menahan efek peningkatan kolestrol oleh lisin. Kedelai rendah kandungan asam amino bersulfur, yang dapat menghambat resorpsi kalsium oleh ginjal (menyebabkan kehilangan kalsium melalui urin), sehingga, penyerapan kalsium menjadi optimal.
Isoflavon dan Saponin ; Pada susu sapi, tidak terdapat isoflavon dan sapoini seperti pada susu kedelai. Isoflavon dapat membantu menurunkan kolestrol total, LDL dan Trigliserida dan meningkatkan HDL. Isoflavon dalam kedelai juga dapat membantu meringankan gejala PMS (pre-menstrual syndrome). Pada wanita yang memproduksi sedikit estrogen seperti pre-menopause, isoflavon akan berperan sebagai phitoestrogen yang membantu mengatasi gejala misalnya hot flases. Riset membuktikan bahwa wanita yang mengkonsumsi 48 gram tepung kedelai perhari terhindar dari kejadian hot flashes. Isoflavon bersama saponin dapat mencegah perkembangan kanker. Penelitian pada binatang, saponin dapat membunuh sel-sel kanker usus.
Lesitin ; Kedelai mengandung lesitin yang dapat mencegah terjadinya PJK (penyakit jantung koroner), stroke dan dimensia (penurunan daya ingat/pikun), terutama pada penderita dengan lemak darah yang tinggi dan juga diabetes. Lesitin juga membantu penurunan kadar lemak jenuh dalam darah, membantu regulasi tubuh, mencegah penuaan dan penyakit Parkinson
Serat ; Serat digolongkan menjadi 2: serat yang mudah larut (diserap oleh tubuh) dan tidak mudah larut (dilewatkan/tidak diserap tubuh, tetapi dimanfaatkan untuk menyehatkan sistem pencernaan, membantu mencegah sembelit, kanker usus dan kanker anus). Bagi orang yang ingin diet, susu soya dapat membantu usus untuk mengurangi penyerapan lemak. Karena itu kurang serat dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam darah dan dapat menyebabkan kegemukan.(fir.07)