Harga kedelai dalam negeri belakangan ini melonjak tajam. Kejadian ini menjadi bukti bahwa negara tidak memiliki daulat penuh terhadap ketahanan pangan nasional.
“Ini bukti negara kita tidak berdaulat secara pangan. Pangan nasional bergantung terhadap negara produsen,” ujar anggota Komisi IV, Yoga Mauladi, saat dihubungi.
Banyak orang mengaku bingung dengan pemerintahan. Pasalnya negeri ini dikaruniai oleh tanah yang subur. “Tapi manajemen pembangunan yang tidak bagus,” lanjut Wakil Sekjen DPP PAN ini.
Menurut beberapa orang, hampir seluruh komiditi pangan saat ini bergantung dari impor. Mulai dari beras, jagung, kedelai, susu bahkan hingga garam. Kondisi ini terjadi karena pemerintah tidak serius dalam memperbaiki manajemen pembangunan pertanian.
Padahal, Beberapa orang yakin jika Indonesia memiliki banyak sekali jago-jago di bidang pertanian. Seharusnya, lanjut Beberapa orang, para ahli tersebut bisa menelurkan terobosan teknologi pertanian.
“Padahal sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan petani,” tandasnya.
Seperti diberitakan, selama tiga hari ke depan perajin tahu dan tempe di Jakarta akan mogok membuat tahu dan tempe. Hal itu dikarenakan mahalnya harga bahan bau pembuatan kacang dan kedelai. Bahkan ada aksi sweeping terhadap perajin tahu dan tempe yang masih berjualan di pasar.(fir.01)