Demak Penghasil Kacang Kedelai Terbesar

Produksi kacang hijau masih menjadi salah satu hasil pertanian unggulan Kabupaten Demak. Selama bertahun-tahun, menurut Kepala Dinas Pertanian Demak Ir Wibowo MM, daerahnya merupakan penghasil kacang hijau terbesar se-Indonesia.

Hingga saat ini terdapat lahan pertanian seluas 24.000 hektare yang ditanami kacang hijau. Dari jumlah itu diprediksi akan menghasilkan sekitar 30.000 ton kacang hijau. ’’Bulan depan sudah ada tanaman yang memasuki masa panen,’’ katanya.

Tahun lalu areal lahan yang digunakan untuk produksi kacang hijau juga seluas 24.000 hektare. Dalam catatannya, hasil produksi mencapai 23.485 hektare atau dengan produksi rata-rata 12,49 kuintal per hektare. Dengan produksi sebanyak itu, hasil pertanian Demak ini menjadi penyokong produksi terbesar Jateng, yakni 25% dari produksi kacang hijau.

Tanaman ini sangat cocok dikembangkan di Demak, karena tahan terhadap lahan kering. Kondisi itu menguntungkan, terutama di lahan pertanian yang mengandalkan tadah hujan, di samping tanamannya tergolong tahan penyakit.

Kebanyakan kacang hijau yang ditanam petani adalah jenis Vima I. Kacang hijau jenis itu memiliki banyak kelebihan. Di antaranya lebih produktif, tahan hama dan bisa dipanen serempak. Selain itu juga lebih diminati pangsa pasar karena warna dan rasanya yang relatif enak saat diolah menjadi makanan.

Wibowo menambahkan, selain kacang hijau, petani Demak juga mengembangkan komuditas jenis lain, seperti kedelai, jagung hibrida dan berbagai tanaman hortik. Bahkan, luasan tanam jagung Demak juga termasuk yang terbesar di Jawa Tengah. Luasnya mencapai 15.745 hektar. Dari setiap hektar lahan mampu menghasilkan jagung sebanyak 48,80 kuintal. Produksi jagung Demak setiap tahunnya mencapai 76.840 ton. Namun, lanjut dia, bagi petani yang memiliki modal relatif besar, lebih memilih membudidayakan tanaman hortik seperti cabe merah keriting, semangka dan melon. Membudidayakan tanaman jenis itu, selain membutuhkan modal besar, juga memerlukan ketelatenan ekstra dalam proses perawatan. Namun keuntungannya juga lebih menjanjikan, berlipat-lipat dari modal awal yang dikeluarkan.(fir.14)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *