Apakah anda ingin bercocok tanam kacang kedelai? Apabila anda ingin bercocok tanam kacang kedelai harus diperhatikan hal-hal yang sangat penting dalam bercocok tanam kacang kedelai antara lain sebagai berikut:
Teknologi produksi
Hanya 30% dari petani yang diwawancarai menyatakan ikut dalam program BIMAS
kedelai . (Tabel 3.5). Banyak petani tidak terlibat dalam program itu karena berpendapat tanah
mereka subur dan mereka mempunyai cukup dana. Akan tetapi, hal
sebaiknya diinterpretasi dengan hati-hati karena sejumlah besar petani tidak menjawab
pertanyaan mengenai hal itu.
Pupuk
Lebih dari 80% petani menggunakan pupuk dan pestisida untuk pertanaman mereka.
Kebanyakan dari mereka memakai pupuk urea dan TSP sedangkan beberapa menggunakan
amonium sulfat dan KC1. Kurang lebih separuh (49%) dari para petani yang ditanyai memakai
urea hanya satu kali selama musim tanam, yakni 15-30 hari setelah tanam. Sebagaimana diduga,
kebanyakan petani hanya sekali memakai TSP, yaitu pada saat tanam. Lebih dari 70% petani
memakai pupuk N dengan cara tabur dan kira-kira 60% menaburkan pupuk P.
Pestisida.
Paling sedikit terdapat 14 merk pestisida yang tersedia selama survei dilangsungkan.
Hampir 80% petani mengendalikan hama 2-4 kali, terutama dalam kurun 15-45 hari setelah
tanam (72% dari kasus). Lima puluh tujuh persen petani yang memakai pestisida
menggunakannya secara teratur. Selebihnya menggunakan pestisida hanya bila dirasa perlu,
yakni bila diduga serangan hama akan mengurangi hasil. Masukan-masukan ini tersedia di dekat
rumah para petani, di KUD dan koperasi koperasi lain, serta pasar.
Benih.
Benih merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan produksi tanaman. Dalam
memilih benih kedelai, petani mencari benih kedelai yang padat, berkilat, tidak pecah, kering,
bersih, dan cukup besar. Sekitar 30% petani memakai benih mereka sendiri. KUD dan toko-toko
menyediakan benih kedelai untuk 16% petani, dan pasar menyediakan 16% lainnya. Kira-kira
11% dari petani membeli benih kedelai, mungkin varitas anjuran, dari Dinas Pertanian, Balai
Benih, BIMAS, dan PERTANI.
Demikianlah artikel dari saya semoga bermanfaat bagi anda yang membaca.(fir.03)